Fenomena “Gelombang Acak” #1

Bagian 1: Tribute to Prof. Hang Tuah (Alm.)

?????????????????????????????????????????

>

Entah kenapa, saya merasa jodoh dengan makhluk bernama “Gelombang”. Saat kuliah S1, ada 4 kuliah yang terkait langsung dengan kata gelombang, yaitu Mekanika Gelombang Air, Gelombang Acak, Gelombang Panjang dan Mekanika Gelombang Lanjut. Untuk yang terakhir, itu adalah mata kuliah S2 yang saya ambil saat tingkat akhir S1 (ceritanya dulu saya ikut program Fast Track – S1 & S2 dalam 5 tahun – tapi akhirnya gagal.haha).

Kuliah MekGelLan (sebutan para mahasiswa untuk menyebut Mekanika Gelombang Lanjut) ini dosennya adalah Prof. Hang Tuah, Guru Besar sekaligus pendiri program studi Teknik Kelautan, dan alhamdulillah selama kuliah ini saya 50% tidur, 30% ga ngerti dan sisanya ngobrol atau main hape.haha. Tapi walaupun bisa dibilang saya nge-blank dengan yang namanya Mekanika Gelombang, saya malah pilih topik ini sebagai Tugas Akhir saya. Ibaratnya kaya cowok udah ditolak sama cewek, tapi tetep ga bisa move on.haha.

Tugas Akhir saya adalah Pemodelan Gelombang Acak menggunakan software SWAN (Simulating WAve Nearshore), dan tebak, pembimbing saya siapa? Yup! Sang master gelombang dan coastal di Indonesia, Prof. Hang Tuah! Pak HT, biasa kami sebut, adalah dosen yang biasanya sangat-sangat dihindari sebagai dosen pembimbing TA oleh mahasiswa KL ITB, alasannya tentu saja adalah: lulusnya lama! Tapi entah kenapa saya malah merasa tertantang.

Ketika akhirnya saya memilih Pak HT sebagai dosen pembimbing, alhamdulillah, ternyata saya berhasil membuktikan teori mahasiswa KL. Ketika hampir 50% angkatan saya lulus di bulan Juli dan Oktober 2010, saya malah lulus di April 2011, dari 5 mahasiswa yang dibimbing oleh beliau, 5-5nya lulus April 2011.haha. Tapi walaupun teorinya benar, saya sama sekali engga menyesal.:)

>

Saya ingat betul pertama kali bertemu dengan Pak HT, yaitu saat saya masih mahasiswa tingkat satu, saat beliau mengajar mata kuliah Konsep Pembangunan Infrastruktur. (Kuliah ini dosennya bergiliran dari 4 jurusan: T.Kelautan, T.Sipil, T. Lingkungan dan T. Geodesi, tujuannnya supaya memberi gambaran kepada mahasiswa agar dapat memilih jurusan yang tepat). Nah, Pak HT ini mengajar sambil membawa dua buah video, yaitu video rencana pembuatan jembatan selat Gibraltar dan proses pembangunan bandara baru Hongkong yang melalui proses reklamasi di laut. Inilah yang menjadi salah satu alasan saya kenapa akhirnya memilih T. Kelautan.hehe.

Sempat beberapa kali bertemu saat lari pagi di Saraga ITB, beliau sepertinya cukup rutin lari pagi saat weekend. Akhirnya saya benar-bener bertemu lagi saat saya masuk KL, dan mata kuliah pertama yang diajar beliau adalah Mekanika Gelombang Air!

>

Ketika memilih topik TA, beliau memberi beberapa alternatif, kalau tidak salah ingat dia memberi sekitar 4 pilihan, 3 diantaranya tentang perencanaan dermaga atau pelabuhan dan satu adalah tentang modelling “Gelombang”!

“Kalau kamu mau, itu ada sebuah software baru yang masih belum familiar dipake disini, jadi bisa sebagai topik TA kamu“, tawar beliau saat itu.

Setelah mikir panjang lebar kali tinggi, akhirnya saya memilih topik modelling ini, dengan asumsi bahwa Pak HT adalah ahli gelombang, dan pasti sudah pernah make software tersebut, sehingga saya tinggal mempelajari step by step dari beliau.

cover TALalu saya pun menghadap beliau, “Baik Pak, saya sepertinya memilih wave modelling sebagai TA saya. Kapan saya bisa mendapatkan source programnya Pak?”

“Kamu download aja itu di internet!”, jawab Pak HT enteng.

Tiba-tiba saya bingung, saya tanya lagi barangkali Pak HT salah jawab, “Di internet Pak?”.

“Iya, software itu namanya SWAN dan itu open source, jadi kamu tinggal download aja dari internet”.

“Lalu cara saya menjalankan programnya gimana Pak?”, tanya saya lagi.

“Ya kamu download manual book-nya, pelajari, saya juga belum pernah pake software itu“.

Whatttt???!!! Saya seperti disambar petir saat itu. Jadi saya benar-benar harus memulai dari nol? Software, manual book dan lain sebagainya harus saya cari sendiri, dan yang lebih parah, ternyata Pak HT sendiri juga belum pernah mencobanya. Lalu bagaimana nasib saya nantinya?! Sempat terpikir untuk mengganti topik, tapi pasti Pak HT akan tidak suka, mungkin akan menganggap saya sebagai pengecut, karena belum dicoba tapi sudah takut. Akhirnya dengan sedikit berat hati saya mencoba memulai perjuangan ini.hehe.

>

Dalam perjalananannya, Pak HT benar-benar mengajarkan arti sebuah perjuangan kepada saya. Beberapa kali saya hampir putus asa, karena ternyata TA saya memang sangat susah, untuk ukuran saya saat itu. Apalagi Pak HT menuntut saya untuk tidak hanya tau cara memodelkannya, tetapi juga paham teorinya. Untuk yang satu ini saya mengacungkan dua jempol untul beliau, karena walaupun belum pernah menggunakan software tersebut tetapi beliau tahu benar proses yang terjadi di dalam software tersebut.

Pernah suatu ketika, dua hari saya begadang, tidur hanya sekitar 2 jam untuk mempersiapkan bahan untuk bimbingan dengan beliau. Awalnya beliau tidak bersedia bimbingan karena mau berangkat ke luar negeri, tapi akhirnya beliau menyuruh saya datang kerumahnya sebelum beliau berangkat, mungkin karena kasihan kali. Ketika sampai rumahnya, saya langsung buka laptop (jadi saya selalu bimbingan dengan laptop, saya perlihatkan hasil modelling dan penjelasan lainnya dalam bentuk powerpoint, tidak pernah diprint seperti bimbingan mahasiswa pada umumnya, paperless gitu ceritanya..hehe).

Ketika laptop dibuka, hal yang paling saya takutkan terjadi, layar laptop saya nge-blank!! Jadi laptop saya memang layarnya bermasalah, sering nge-blank sendiri, biasanya akan bener kalo ditepok-tepok (haha), tapi kali ini saya tepok berkali-kali ga berhasil. Seketika itu juga saya langsung keringet dingin.

“Kenapa laptop kamu?”, tanya Pak HT mencekam.

“Layarnya bermasalah Pak”, jawab saya gemeteran tapi sambil tepok-tepok layar laptop.

Lalu saya ingat bahwa saya menyimpan back-up hasil pekerjaannya di harddisk eksternal, jadi saya minta izin untuk meminjam komputer di rumah beliau. Tapi ternyata saya menyimpan file-nya di versi 2007, sedangkan office di komputer Pak HT adalah versi 2003! Jadi tetep ga bisa dibuka. Mati dah gw! Pak HT udah melihat jam beberapa kali, dan mukanya sudah ingin marah sama saya.

Akhirnya beliau berdiri dan bilang, “Ya udah, kamu bimbingannya setelah saya pulang dari luar negeri aja, saya ini udah mau berangkat”. Saya udah lemes ga bisa komentar apa-apa. Tapi tiba-tiba keajaiban tiba, layar laptop saya nyala sendiri! Langsung aja saya memperlihatkan ke beliau hasil pekerjaan saya, kemudian beliau tanya beberapa hal dan memberi komentar, kurang lebih 5 menit.

Lalu beliau langsung masuk mobil dan kemudian berangkat, meninggalkan saya yang masih melongo di rumahnya. Kesimpulan: begadang 2 malam + dateng ke rumah + laptop nge-blank + keringet dingin & gemeteran = bimbingan selama 5 menit!

>

Suatu pagi, sekitar jam 7, saya dikagetkan dengan sebuah sms yang datang dari Pak HT, isinya:“Kamu datang ke kantor saya jam 9!”.

Awalnya saya kira Pak HT salah kirim sms, karena baru kali ini seorang Pak HT ngirim sms ke mahasiswanya, biasanya kalo kita sms beliau hari ini, dibalesnya bisa 3 hari kemudian atau malah ga dibales.haha.. Nah, karena takut salah, saya bales: “Maaf Pak, ini sms untuk saya? Burhan”, Pak HT ini jarang ingat nama mahasiswanya, walaupun mereka mahasiswa bimbingannya.

Langung dibalas beliau,”Iya”. Wah, ternyata ini beneran! Seketika itu juga saya panik, karena saya ga mempersiapkan untuk bimbingan, jadi memang lagi ga ada progress apa-apa.

Ini Pak HT ada apa ya? Ga ada ujan ga ada angin, nyuruh saya menghadap. Akhirnya jam 9 tepat, saya langsung masuk ke kantornya, saya liat ada sesosok pria bule disitu. “Maaf Pak, Bapak suruh saya kesini?”, tanya saya.

“Oh iya, ini ada temen saya dari Oregon (Amerika Serikat), dia familiar menggunakan SWAN, coba kamu tanya-tanya sama dia!”

Waduh! Saya panik lagi! Ternyata beliau nyuruh saya ke kantornya adalah supaya saya berguru sama temennya, seorang Professor dari Oregon University! Waw! Dengan keterbatasan kemampuan bahasa inggris dan tentunya keterbatasan pengetahun tentang SWAN, akhirnya saya bimbingan dengan professor bule ini. Hasilnya? Saya tetep nge-blank.haha.

Pada akhirnya, saya berhasil menyelesaikan TA saya, dan lulus dari ITB dengan nilai yang ala kadarnya.hehe. Walaupun saya lulus di bulan April (mungkin bisa dibilang lulus telat untuk ukuran angkatan saya), tapi saya puas. Walaupun saya sampai jatuh bangun, banting tulang, peras keringet atau apapun itu, saya bahagia. Walapun banyak yang bilang, saya bunuh diri dengan memilih Pak HT sebagai dosen pembimbing, tapi saya tidak menyesal malah sangat bangga bisa menjadi mahasiswa bimbingan beliau, salah satu ahli teknik kelautan yang sudah sangat diakui, baik di Indonesia maupun mancanegara.

>

Suatu ketika beberapa hari setelah saya sidang TA, Farid (anak dari Pak HT yang juga merupakan mahasiswa KL angkatan 2007), bercerita ke saya bahwa sang ayah memuji saya ketika mereka sedang mengobrol-ngbrol di rumah.

“Ah yang bener Rid, ayah kamu muji, emang bilang apa gitu?”, tanya saya sedikit ge-er.

“Iya betul Ka. Kemarin saya kan tanya gimana hasil sidang TA anak-anak 2006, terus ayah bilang: itu Burhan hebat juga tuh bisa ngejalanin software SWAN, padahal susah!” Seketika itu juga perasaan saya berbunga-bunga. Ibaratnya kaya saya dipuji sama artis idola atau pemain bola favorit saya. haha..lebay mode on..

Ketika akhirnya saya bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang kepelabuhanan, ternyata banyak atasan saya yang cukup kenal dan menaruh respect kepada Pak HT. Secara, atasan dan bahkan direksi dari perusahaan saya sebagian besar lulusan Teknik Sipil ITB. Dan sepertinya salah satu aspek kenapa saya diterima di perusahaan ini adalah karena saya menulis di CV saya bahwa Pak HT adalah dosen pembimbing TA saya.hehe.

>

Hari Minggu pagi, tanggal 25 November 2012, saya mendengar kabar bahwa Pak HT telah meninggal dunia. Sebelum itu saya memang sudah mendapat kabar bahwa beliau memang lagi sakit keras, dan dirawat di Singapore. Kabar itu bener-bener membuat shock, padahal niatnya saya ingin bersilaturahmi dengan beliau setelah saya  cukup settle di pekerjaan saya yang sekarang ini. Saya ingin bersilaturahmi dan mengucapakan terima kasih kepada beliau, tapi ternyata saya tidak sempat, beliau lebih dulu dipanggil oleh Allah swt. Dan yang membuat saya lebih sedih, saya tidak bisa melayat dan menghadiri pemakamannya, karena bertepatan pada hari itu ada acara kantor dan saya mendapat tugas harus tetap standby.

Pada akhirnya sayapak hang tuah hanya bisa manyampaikan doa saya. Selamat jalan Pak Hang Tuah! Semoga engkau ditempatkan di tempat yang terindah di sisi-Nya. Terima kasih banyak atas semua yang telah engkau berikan. Saya sangat bangga pernah menjadi mahasiswa Anda!

“Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Prof. Dr. Ir. Hang Tuah Salim, M.Oc.E, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan kepada penulis, serta memberikan pelajaran tentang arti sebuah perjuangan”.

Ini adalah sepenggal kalimat yang saya tulis di bagian kata pengantar di buku Tugas Akhir saya.

Sekali lagi, terima kasih Pak Hang Tuah!

Delft, 8 Februari 2014

link terkait Prof. Hang Tuah:
http://www.itb.ac.id/news/3755.xhtml

Leave a comment